Friday 14 February 2014

Renungan Kehidupan

Pola pikir masyarakat dunia sekarang ini saya rasa sudah sangat buruk. banyak yang sudah melampaui batas. berikut ini saya sajikan kata - kata yang setidaknya patut untuk anda renungkan untuk kembali menjadikan pola pikir anda yang lebih baik. Kata - kata di bawah ini saya kutip dari buku berjudul The Book of The Right Brain Training (AM RUKKY SANTOSO)

  1. Kebanyakan orang bahkan sering hidup di masa depan atau justru di masa lalu. inilah orang - orang yang "mati" dalam kehidupannya. maksudnya adalah kita sering sekali menyesali hal - hal yang telah lalu padahal jelas sekali masa lalu hanyalah impian yang tidak mungkin kembali dan kita dapatkan. dan hampir semua orang terlalu berpikir tentang masa depan pasti, padahal masa depan itu adalah misteri dan belum menjadi kenyataan sehingga kita sering tidak menyadari hidup yang sedang kita jalani sekarang, saat ini
  2. Menurut kebanyakan orang, masa depan harus pasti, indah, bahkan logis. padahal masa depan adalah sesuatu di luar jangkauan kita. Masa depan tidak dapat kita ketahui , apa lagi kita berikan. nah ini dia kesalahan mendasar para orang tua kebanyakan. banyak sekali orang tua yang menganggap dirinya dengan hartanya mampu memberikan masa depan yang indah bagi anaknya. pola pikir seperti ini menjadikan kita sering sekali stress dan bisa juga depresi ketika masa depan yang kita inginkan tidak dapat kita capai
  3. Kehidupan spiritual ala Indonesia lantas berjalan seperti hafalan yang diulang - ulang, tanpa makna. 
  4. Agama adalah ajaran yang menuntun kita untuk menempuh jalan keseimbangan guna mendapatkan kehidupan yang berkualitas, bukan sekadar pahala atau kaveling di surga. kalimat tersebut mengajarkan kepada kita agar dalam beribadah kita bisa benar - benar ikhlas kepada Tuhan
  5. Kualitas kehidupan tidak ditentukan oleh seberapa hebat kita berhitung atau seberapa besar daya hafal kita. kualitas kehidupan diukur dengan hal - hal yang sederhana dan mendasar, misalnya seberapa sering kita mengucapkan terima kasih. Kalimat ini sangat bertentangan dengan sistem pendidikan di Indonesia yang cenderung vertikal dan mendewakan hafalan dan hitungan dan mengesampingkan aspek sikap dan juga kreativitas yang sebetulnya jauh lebih dibutuhkan sebagai bekal hidup bahagia di kemudian hari
sekian semoga menjadi renungan anda yang dapat mengubah hidup anda maupun dapat anda sampaikan kepada orang lain

No comments:

Post a Comment